Selasa, 15 Juli 2014

UJIAN AKHIR SEMESTER KIMIA ORGANIK 2

NAMA  : SHINTIA PUTRI AMALIA
NIM     : A1C112031
KELAS : KIMIA REGULER 2012


1. Jelaskan kemungkinan terbentuknya ikatan rangkap tiga pada lemak atau minyak tak jenuh ?
    Jawab :

Lemak dan minyak dari hewan dan tumbuh-tumbuhan merupakan molekul-molekul yang mirip, yang membedakan hanya titik leburnya saja. Jika senyawanya berwujud padat pada suhu kamar, maka disebut lemak. Jika berwujud cair sering disebut sebagai minyak.

Titik lebur senyawa-senyawa ini sangat ditentukan oleh keberadaan ikatan karbon-karbon rangkap (C=C) dalam molekulnya. Semakin tinggi jumlah ikatan C=C, semakin rendah titik leburnya.

Jika senyawanya tidak mengandung ikatan C=C, maka zat tersebut dikatakan jenuh. Lemak jenuh sederhana biasanya memiliki struktur sebagai berikut:


Molekul-molekul seperti ini biasanya berwujud padat pada suhu kamar.
Jika hanya ada satu ikatan C=C pada masing-masing rantai hidrokarbon, maka zat ini disebut sebagai         lemak tak-jenuh-tunggal (mono-unsaturated) (atau minyak tak-jenuh-tunggal, karena kemungkinan zat ini berwujud cair pada suhu kamar.)
Sebuah minyak tak-jenuh-tunggal yang sederhana bisa digambarkan sebagai berikut:



Jika ada dua atau lebih ikatan karbon-karbon rangkap pada masing-masing rantai, maka zat tersebut dikatakan tidak-jenuh-majemuk (polyunsaturated).
Sebagai contoh:



Untuk menyederhanakan, pada semua gambar ini, ketiga rantai hidrokarbon pada masing-masing molekul dianggap sama. Meskipun tidak harus sama ketiga-tiganya – terkadang terdapat campuran beberapa jenis rantai dalam molekul yang sama.

Yang menjadi permasalahan disini bagaimana kemungkinan terbentuknya ikatan rangkap tiga pada lemak dan minyak tak jenuh. Menurut pendapat saya kemungkinan terbentuknya ikatan rangkap tiga apada lemak atau minyak tak jenuh itu bisa dilakukan dengan reaksi halogenasi pada ikatan rangkap.Dan reaksi kedua adalah reaksi dehidrogenasi.Dengan berpedoman  bahwa ikatan rangkap pada lemak tak jenuh sama dengan ikatan rangkap pada alkena.
Pertama ,reaksi halogenasi dalam hal ini zat yang dipergunakan adalah gas halogen (X2), contohnya senyawa F2, Cl2, Br2 dan I2. Kedua reaksi ini disederhanakan pada Gambar di bawah ini.


Kedua ,dengan melakukan reaksi dehidrogenasi Setelah ikatan rangkap 2 diadisi menjadi ikatan tunggal dari reaksi halogenasi ,maka setelah itu  reaksi dehidrogenasi dapatdilakukan  pada senyawa dihalida yang dipengaruhi oleh basa kuat yang akan menghasilkan ikatan rangkap tiga.Contoh :

CH3-CH2-CHBr-CHBr-CH3 + KOH → CH3-CH2-C≡C-CH3 + 2 KBr + 2 H2O

Atas dasar pedoman dari literatur ,menurut saya ada kemungkinan terbentuknya ikatan rangkap tiga dari ikatan rangkap dua asam lemak tak jenuh seperti pada halogenasi dan dehidrogenasi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon. 

2. Jelaskan bagaimana proses pencucian menggunakan sabun yang menggunakan pelarut organik bebas air ?
Jawab : 


Deterjen dan sabun digunakan sebagai pembersih karena air murni tidak dapat menghapus atau menghilangkan kotoran pakaian/barang yang berminyak, atau terkena pengotor organik lainnya. Sabun membersihkan dengan bertindak sebagai emulsi. Pada dasarnya, sabun memungkinkan minyak dan air untuk bercampur sehingga kotoran berminyak dapat dihilangkan selama pencucian.

Deterjen adalah surfaktan, yang dapat dihasilkan dengan mudah dari petrokimia. Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air, pada dasarnya membuatnya lebih basah sehingga lebih mungkin untuk berinteraksi dengan minyak dan lemak. Deterjen modern mengandung lebih dari sekedar surfaktan. Produk pembersih juga mengandung enzim untuk mendegradasi protein berbasis noda, pemutih untuk penghilang warna noda dan menambah daya agen pembersih, dan pewarna biru untuk melawan penguningan.

Seperti sabun, deterjen memiliki rantai molekul hidrofobik atau rantai molekul yg tidak suka air dan komponen hidrofilik atau rantai molekul suka-air. Hidrokarbon hidrofobik yang ditolak oleh air, tapi ditarik oleh minyak dan lemak. Dengan kata lain berarti bahwa salah satu ujung molekul akan tertarik ke air, sementara sisi lain mengikat minyak. Air bersabun yang mengelilinginya (kotoran) memungkinkan sabun atau deterjen untuk menarik kotoran dari pakaian atau piring dan masuk ke dalam air bilasan untuk selanjutnya dapat dipisahkan.


 
















Air hangat atau panas mencairkan lemak dan minyak sehingga lebih mudah bagi sabun atau deterjen untuk melarutkan kotoran dan menariknya ke dalam air bilasan. Deterjen mirip dengan sabun, tapi mereka cenderung kurang untuk membentuk buih dan tidak dipengaruhi oleh adanya mineral dalam air (air keras).
Yang menjadi pertanyaan disini ,bagaimana proses pencucian menggunakan sabun yang menggunakan pelarut organik bebas air. Perlu diketahui bahwa pada saat pencucian biasanya pelarut yang kita gunakan adalah air. Namun ,ternyata pelarut seperti aseton juga bisa digunakan sebagai pelarut seperti halnya air.
Karena air bersifat polar dan terdapat ion H+ dan OH, jadi menurut saya , pelarut yang dapat menggatikan air sebagai pelarut saat proses pencucian adalah pelarut organic. Contohnya aseton (CH3COCH3) .Oleh karena polaritas aseton yang menengah, ia melarutkan berbagai macam senyawa dan juga asam format (H-CO-OH) yang memiliki kepolaran hampir mirip serta strukturnya dengan air dan sifatnya menyerupai air. Sehingga kedua senyawa ini dapat berinteraksi dengan deterjen dan membawa kotoran yang mengandung sifat polar. Tetapi,perlu hati-hati karena asam format itu berbahaya jika terkena kulit kita,alangkah lebih baik jika mencuci itu menggunakan aseton.

3. Bagaimana cara kerja indra pengecap sehingga menimbulkan cita rasa manis .contohnya fruktosa !
     jawab :


Lidah merupakan alat indra pengecap. Jika diamati di depan cermin, permukaan lidah tampak kasar. Di bagian yang kasar itu terdapat saraf pengecap rasa. Lidah dapat merasakan empat macam rasa, yaitu asam, manis, pahit, dan asin. Pada beberapa bagian lidah terdapat daerah yang peka rasa. Lidah berguna dalam merasakan rasa makanan. Jika lidah mengalami gangguan, maka tidak akan dapat merasakan lezatnya suatu makanan dan minuman.
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah merupakan massa jaringan pengikat dsan otot lurik yang diliputi oleh membran mukosa
Membran mukosa melekat erat pada otot karena jaringan penyambung lamina propia menembus ke dalam ruang-ruang antar berkas-berkas otot.

Pada bagian bawah lidah membran mukosanya halus. Lidah juga merupakan suatu rawan (cartilago) yang akarnya tertanam pada bagian posterior rongga mulut (cavum oris) dekat dengan katup epiglotis yang menuju ke laryng.

Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor (bagian yang berfungsi untuk menangkap rangsangan kimia yang larut pada air) untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.
Bagian-bagian (anatomi) dari indra pengecap (lidah)

Ada lebih dari 10.000 tunas pengecap pada lidah manusia, sel-sel ini tumbuh seminggu setelah itu digantikan oleh sel-sel yang baru. Sel-sel reseptor (tunas pengecap) terdapat pada tonjolan-tonjolan kecil pada permukaan lidah (papila). Sel-sel inilah yang bisa membedakan rasa manis asam, pahit dan asin.
Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:
1.      papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus;
2.      papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah;
3.      papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.

 


Cara Kerja Lidah
Bagaimana proses lidah mengecap rasa? Makanan atau minuman yang telah berupa larutan di dalam mulut akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan rasa ini diteruskan ke pusat saraf pengecap di otak. Selanjutnya, otak menang-gapi rangsang tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa suatu jenis makanan atau minuman.

Didalam tubuh fruktosa itu merupakan pemecahan dari sukrosa,karena fruktosa ini didapat dari madu dan buah-buahan maka rasa manis pada sukrosa itu dimulai dengan melekatnya molekul gula pada porus perasa. Susunan atom dalam fruktosa merangsang jonjot kecapan pada lidah sehingga menimbulkan rasa manis yang bisa dirasakan oleh indra pengecap.

4. Jelaskan hubungan hormon oksitosin dengan signal gelombang alpha dan tetha yang dikeluarkan oleh otak !
Jawab :

Oksitosin diproduksi di hipotalamus, jauh di dalam otak kita, dan disimpan di hipofisis posterior, sang kelenjar utama, dan akan disekresikan secara pulsatil. Oksitosin merupakan hormon penting dalam reproduksi dan memediasi  refleks ejeks, yaitu:  refleks ejakulasi sperma saat orgasme  (dan refleks masuknya sperma ke dalam rahim saat  wanita mengalami orgasme), refleks ejeksi janin saat lahir ( Odent mengistilahkan ini sebagai  kontraksi kuat pada akhir kontraksi yang melahirkan bayi dengan cepat dan mudah), dan saat  postpartum, yaitu refleks pelepasan plasenta dari rahim  dan keluarnya air susu ibu, atau let-down reflex dalam menyusui.
Oksitosin disekresi dalam jumlah besar saat hamil, berfungsi untuk meningkatkan penyerapan nutrisi, mengurangi stres, dan menghemat energi dengan membuat ibu hamil lebih mudah  mengantuk.  Oksitosin juga menyebabkan rahim berkontraksi berirama. Kadar hormon oksitosin mencapai puncaknya saat persalinan dengan adanya stimulasi dari reseptor vagina akibat adanya peregangan saat bayi melewati vagina. Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormon ini menurun secara bertahap.
otak merupakan pusat koordinasi di dalam tubuh dan memiliki peran yang sangat penting. Diketahui bahwa otak kita tak terdiri dari milyaran sel otak yang disebut neuron.Setiap neuron saling berkomunikasi (menjalin hubungan) dengan memancarkan gelombang listrik. Gelombang listrik yang dikeluarkan oleh neuron dalam otak inilah yang disebut "gelombang otak" atau brainwave. Jadi yang disebut gelombang otak adalah "arus listrik" yang dikeluarkan oleh otak.
Gelombang otak manusia yang terkait dengan aktivitas pikirannya memiliki wilayah tersendiri. Terdapat 4 wilayah utama gelombang otak, yaitu : Beta (kondisi aktif), Alpha (kondisi tenang dan fokus), Theta (kondisi sangat tenang), dan Delta (kondisi tidur).
Kondisi hipnosis yang dalam (deep trance) setara dengan kondisi gelombang Theta. Teknik hipnosis adalah seni untuk membawa seseorang dari kondisi aktif (Beta) ke kondisi tenang (Alpha & Theta).
Kondisi Theta adalah kondisi dimana pikiran sadar tidak aktif, dan pikiran bawah sadar bersifat reseptif, jadi dengan kata lain seseorang yang berada dalam kondisi Theta akan mudah menerima saran & sugesti dari luar. Kondisi Delta adalah kondisi dimana pikiran bawah sadar tidak aktif, tetapi pikiran bawah sadar non reseptif.
 

Perlu diketahui bahwa fungsi hormon oksitosin adalah merangsang dan meningkatkan kontraksi pada dinding rahim, mencegah pendarahan, dan meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayinya.
Jadi ,hubungan hormon oksitosin dengan gelombang alpha dan tetha pada otak itu adalah Hormon ini akan mengantarkan pesan / sinyal ke otak melalui Neurotransmiter. Dimana Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron. Neurotransmiter terbungkus oleh vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan bertepatan dengan datangnya potensial aksi. Sehingga  neuron pada otak berinteraksi menghasilkan gelombang listrik yang berupa gelombang otak alfa dan gelombang otak theta.
Bayi juga mengalami peningkatan produksi oksitosin selama proses persalinan. Jadi, dalam menit pertama setelah persalinan, ibu dan bayi  bermandikan  hormon cinta. Produksi oksitosin kemudian dilanjutkan produksinya melalui kontak  kulit ke kulit dan kontak mata dengan mata, serta saat bayi pertama kali menyusu. Oksitosin akan mencegah terjadinya perdarahan pasca melahirkan dengan dengan memastikan kontraksi rahim yang baik..
apabila kadar oksitosin dalam tubuh ibu menurun maka yang terjadi adalah
Menyebabkan kontraksi melambat atau bahkan terhenti dan hal ini bisa memperlama proses persalinan, mengakibatkan perdarahan yang berlebihan di lokasi perlekatan plasenta setelah melahirkan dan merangsang dokter atau bidan untuk menanggapi masalah ini dengan memberikan intervensi yang sebenarnya tidak perlu apabila kadar oksitosin tinggi. 

5. Jelaskan bagaimana sifat basa dapat dihasilkan oleh gugus OH pada sakarida !
    Jawab : 
  
karbohidrat adalah senyawa kompleks yang terdiri dari atom C,H, dan O yang berupa monosakarida,   disakarida , dan polisakarida dan berfungsi sebagai sumber tenaga dalam metabolisme. Selain sebagai sumber utama energi organisme hidup, juga merupakan sumber karbon untuk sintesis biomolekul dan sebagai bentuk energi polimerik.

Sifat basa yang dihasilkan gugus OH pada sakarida berkaitan dengan konsep asam basa yang dikemukan  oleh bronsted-Lowry.Basa menurut teori ini adalah senyawa yang menerima proton/akseptor proton. 

Salah satu contoh disakarida adalah sukrosa yang terdiri dari glukosa dan fruktosa.Dalam srukturnya glukosa memiliki sifat asam karena kemampuannya untuk melepaskan proton (H+) pada C pertama.


Sementara fruktosa pada strukturnya memiliki sifat menarik proton (H+)
Dan ketika dua monosakirada ini bergabung membentuk disakarida yaitu sukrosa maka strukturnya akan menjadi seperti gambar dibawah ini:
Berdasarkan konsep asam dan basa dari bronsted-Lowry sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa basa itu sendiri adalah senyawa yang menerima proton/akseptor proton (H+) atau dengan kata lain basa adalah senyawa yang dapat menarik proton kearahnya.Fruktosa ternyata memliki gugus OH yang dapat menarik H+,sehingga gugus OH ini memilki sifat sebagai basa.Namun tidak semua gugus OH pada fruktosa bersifat basa.C1 pada fruktosa bersifat basa karena dia mampu menarik H+ dari glukosa untuk kemudian membentuk H2O.